teks

Hidup sebagai muslim sejati dengan Allah yang selalu di hati

Jumat, 11 Maret 2011

Sebuah sekolah, Seribu cerita (Part lll)


 Sambung-menyambung rangkaian huruf ini terus berrevolusi tanpa henti, semakin banyak huruf yang tersusun maka semakin indah pula alunan kisah yang kunikmati dalam lautan kebahagiaan. Kawan, semoga hidup kita selalu dalam kesehatan dan lindungan Allah SWT agar segala batu musibah yang menghadang kita, selalu berada dalam kemudahan-Nya. Amin.... 

  Kawan, pagi tadi aku mengalami sesuatu yang tak pernah ku alami seumur hidupku. Apalagi kalau bukan Ujian Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia di masa SMA yang indah ini. Keduanya memang berbeda, dan sangatlah berbeda. Mulai dari cara membaca , cara menulis, sampai dengan cara mengucapkannya. Sudah pasti keduanya pun berasal dari daerah yang bebeda, terpisahkan lautan yang luas dan gunung yang tinggi. Entah bagaimana kedua bahasa ini lahir kedunia dan menjadi babu manusia ,menjadi budak alat penyampaian kehendak dari manusia satu ke manusia lainnya. Namun di balik semua perbedaan itu, ada satu kesamaan yang aku rasakan dari kedua makhluk bernama bahasa ini ketika ujian tadi. Ya, keduanya sama-sama memiliki keahlian (menyulitkanku dalam mengisi lembar jawaban). hemh....

  Namun saat kualami kesulitan itu, aku mendapatkan sebuah pelajaran. Pelajaran yang kudapatkan dari sebuah mata pelajaran. Pelajaran itu tak lain adalah sebuah kesabaran karena membaca soal ujian yang dilakukan berulang kali namun tetap saja membingungkan. Bila mengisi dengan terburu-buru mungkin saja jawaban yang kita pilih itu merupakan jawaban yang salah. Setelah itu aku paham,sama halnya dengan soal ujian tadi, perpisahan pun bukanlah hanya di rasakan oleh aku sekarang ini, tapi perpisahan memang terus terjadi berulang-ulang dan menelan korban bahkan sejak  Nabi Adam A.S tercipta. Dan semua perpisahan yang mereka alami itu merupakan pelajaran agar kita dapat bersabar di saat kita akan berpisah seperti halnya mereka berpisah. 

   Selain itu, satu lagi pelajaran yang kudapat dari kejadian tadi pagi. Tak hanya soal yang membingungkan, bahkan pilihan yang harus aku ambilpun seakan semuanya adalah jawaban yang benar. Sehingga belum tentu pilihan yang aku anggap paling benar  ,itu juga benar menurut sang pembuat soal.

  Hidup juga ternyata demikian, kawan. Perpisahan yang bagaikan roh jahat pengganggu persahabatan itu, juga belum tentu sejahat yang kita bayangkan. Belum tentu hidup yang kita anggap baik, juga baik menurut Allah Sang Pencipta. Belum tentu mati yang kita anggap baik, juga baik menurut Allah, pun dengan perpisahan. Belum tentu kebersamaan yang kita anggap baik , juga baik di hadapan Allah SWT. Mungkin saja perpisahan ini juga adalah sebuah jalan yang baik untuk kita lalui. Dan Allah telah merencanakan hal lain yang lebih indah untuk kita rasakan dalam hidup ini.

  Biarlah semua kenangan manis yang kita lalui bersama tetap hidup dalam hati. Harum kertas, wangi parfum yang beraneka ragam, dan coretan-coretan bangku yang memukau pandang, akan menjadi memori kisah tersendiri dalam dimensi ruang dan waktu yang berbeda.  it's not the end, it's just beginning



Tidak ada komentar:

Posting Komentar